Waktu Tak Menunggumu, Maka Atur Waktumu!
Bagaimana seseorang mampu menyeimbangkan waktunya untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan, mengembangkan aktivitas extrakurikuler, menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu, menyiapkan diri untuk ulangan dan ujian, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, shalat dengan khusuk dan tumakninah, mampu bersosialisasi dengan keluarga dan teman, dan bahkan kerja paruh waktu?
1. Pahami tujuan/niatmu
Setiap langkah laki yang kamu ayunkan menuju masjid adalah pahala. Setiap makanan yang kamu berikan kepada istrimu adalah pahala. Jadi, bagaimana dengan semua kegiatan 'halal' yang kamu kerjakan dengan sungguh-sungguh sepanjang hari?
Langkah pertamamu adalah menjauhi keputusasaan, karena jatuh ke dalam keputusasaan sebenarnya akan melemahkan staminamu. Bersihkan niatmu, dan tingkatkan fokus dengan mengingat alasan mengapa kamu harus belajar. Ucapkan bismillah dan lakukanlah.
2. Tentukan prioritasmu
Ini adalah saran yang harus digunakan, karena ini adalah aspek terpenting dari manajemen waktu.
Seorang pemuda muslim melakukan berbagai kegiatan untuk menyeimbangkan hidup dan berhasil dalam hidup. Kegiatan itu adalah:
- shalat wajib dan puasa wajib
- membaca dan menghafal Al Quran
- bersedekah dan aktif dalam kegiatan sosial/dakwah
- belajar (ilmu agama dan ilmu umum)
- kegitan ekstrakurikuler untuk menambah kemampuan diri
- kerja paruh waktu
Seorang pelajar atau mahasiswa membagi waktunya menjadi beberapa bagian (dengan jumlah jam yang spesifik). Namun, bagaimana jika kamu tidak memiliki waktu yang cukup untuk satu aktivitas saja dan atau muncul konflik diantara kegiatan yang ada? Inilah waktunya kamu harus memberikan prioritas.
Jika kamu menghadapi 2 kegiatan dalam satu waktu, misalnya shalat wajib atau belajar, maka tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi, kamu harus melakukan shalat dahulu. Demikian juga, kamu harus meletakkan belajar di atas aktivitas kurikuler dan kerja paruh waktu. Karena kesempatan ekstrakurikuler dan kerja paruh waktu lebih baik akan mengikutinya. Namun kamu tidak akan mendapatkan kesempatan kedua jika kamu gagal dalam ujian.
Selain itu, belajar penting jika kamu ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus, beramal soleh, atau mengajak orang dalam kebaikan, untuk memulai melakukan kegiatan pengembangan atau bahkan nantinya berkunjung ke rumah Allah untuk haji dan umrah.
Kurangi aktiwitas yang tidak masuk kedalam skala prioritas, misalnya chatting berlama-lama dengan skype, BBM, facebook, twitter dll. Dan ternyata hal yang tidak terlalu penting ini justru banyak menyita waktu pelajar dan mahasiswa saat ini. Mengapa? Karena kita kehilangan fokus dan tidak melakukan hal yang sebenarnya lebih perlu untuk dilakukan.
Sebelum melakukan suatu aktivitas, tanyalah dirimu sendiri 2 hal ini:
a. Apakah ini penting atau wajib?
b. Apakah ini bisa dilakukan nanti?
Siapkan daftar prioritas berdasarkan jawaban dari dua pertanyaan di atas.
3. Jangan suka menunda pekerjaan
Jangan menunggu hingga menit akhir. Benturan waktu dan aktivitas biasa terjadi saat kamu membiarkan pekejaanmu menumpuk.
Jika kamu menghadapi ujian pekan depan, mulailah menyiapkannya sekarang, sehingga jika kamu juga menghadapi suatu acara yang juga tidak kalah penting bersamaan dengan ujiannmu, kamu bisa melakukan keduanya tanpa mengganggu persiapan ujianmu.
Demikian juga, bila kamu memiliki rencana untuk mengembangkan hobi tertentu yang bisa meningkatkan kemampuan pribadimu, lakukanlah saat hari libur. Jauh sebelum ujian dimulai. Jika kamu berniat untuk mengikuti suatu ajang kompetisi, misalnya menulis suatu essai, tulislah sebanyak mungkin atau paling tidak tulislah kerangka dasar esaimu saat liburan. Itulah sebabnya bila suatu perlombaan berlangsung saat kamu sedang mempersiapkan diri untuk ujian, kamu bisa dengan mudah berpartisipasi dengan mengambil esai-esai yang sudah kamu tulis (bila sesuai dengan tema dari perlombaan menulis esai itu).
4. Kendalikan jumlah aktivitas yang kamu ikuti
Mengikuti lebih sedikit aktivitas dapat berarti mampu mengendalikan kualitas komitmen yang dapat kamu tawarkan. Jika kamu mengikuti beberapa aktivitas, and ada diantara aktivitas tersebut yang sangat menyita waktu dan tenagamu dan kegiatan lain yang lebih perlu prioriotas, maka lepaskan dahulu aktivitas itu, sesuai dengan urutan skala prioritas.
Alternatifnya, kamu bisa mempercayakan kepada temanmu untuk menjalankan aktivitas itu mewakilimu untuk sementara.
Ikutilah program manajemen waktu bila perlu. Misalnya mengikuti training untuk menjadi muslim yang aktiv saat bulan Ramadhan.
5. Pahamilah Dirimu
Pahami seberapa besar kemampuanmu! Jangan berfikir kamu sanggup untuk melakukan 24 jenis aktivitas karena kamu memiliki waktu 24 jam satu hari. Beberapa aktivitas memerlukan waktu yang cukup banyak. Maka putuskanlah dengan bijak dan jangan lupa untuk memberikan waktu yang cukup untuk semua aktivitas yang kamu lakukan.
Ingat, menyantaikan dirimu dalam aktivitas mungkin bisa berpengaruh dalam aktivitas dakwah atau sosial yang kamu lakukan. Pilihnya keterlibatannmu dalam suatu kegiatan dengan bijak dan berikan komitmenmu sepenuhnya jika kamu sudah terlibat dalam kegiatan itu.
6. Buatlah daftar rencana kegiatan
Ini yang mungkin sebagian besar dari kita (mungkin termasuk saya) menganggapnya hal remeh, namun bila kita mulai menggunakannya, kita akan memahami bahwa hal ini sangat penting. Daftar rencana kegiatan (daftar prioritas, janji dan komitmen lain) akan membantumu dalam:
- menghindari suatu kegiatan dan janji yang luput untuk kita kerjakan
- melakukan aktivitas yang bisa dikerjakan sesuai dengan kapasitas dan waktu yang dimiliki
- menghindari benturan kegiatan (karena banyak tugas / janji yang lebih dari satu dalam satu waktu)
- menyiapkan sejak dini untuk mendapatkan hasil yang bagus
7. Berdoalah
Apakah kamu sudah pernah menyiapkan daftar doa yang akan kamu panjatkan saat Ramadhan? Masukkan daftar ini sepanjang tahun! Termasuk doa untuk mengatur waktu juga. Mintalah Allah untuk memberikanmu kemampuan mengatur waktu and untuk memberkahi waktu dan usahamu.
0 komentar:
Posting Komentar